Isra’ Mi’raj Dalam Tinjauan Syariat
š Perayaan Israā Miāraj 27 Rajab Dalam Tinjauan
Setiap kaum muslimin di negeri ini pasti mengetahui bahwa di bulan ini ada suatu moment yang teramat penting yaitu Isroā Miāroj sehingga banyak di antara kaum muslimin turut serta memeriahkannya.
Namun apakah benar dalam ajaran Islam, perayaan Isroā Miāroj semacam ini memiliki dasar atau tuntunan? Semoga pembahasan kali ini bisa menjawabnya. Allahumma aāin wa yassir.
Sebelum kita menilai apakah merayakan Isroā Miāroj ada tuntunan dalam agama ini ataukah tidak, perlu kita tinjau terlebih dahulu, apakah Isroā Miāroj betul terjadi pada bulan Rajab?
Perlu diketahui bahwa para ulama berselisih pendapat kapan terjadinya Isroā Miāroj. Ada ulama yang mengatakan pada bulan Rajab. Ada pula yang mengatakan pada bulan Ramadhan.
š Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan:
āTidak ada dalil yang tegas yang menyatakan terjadinya Isroā Miāroj pada bulan tertentu atau sepuluh hari tertentu atau ditegaskan pada tanggal tertentu. Bahkan sebenarnya para ulama berselisih pendapat mengenai hal ini, tidak ada yang bisa menegaskan waktu pastinya.ā
(Zaadul Maāad, 1/54)
š Ibnu Rajab mengatakan:
āTelah diriwayatkan bahwa di bulan Rajab ada kejadian-kejadian yang luar biasa. Namun sebenarnya riwayat tentang hal tersebut tidak ada satu pun yang shahih. Ada riwayat yang menyebutkan bahwa beliau dilahirkan pada awal malam bulan tersebut. Ada pula yang menyatakan bahwa beliau diutus pada 27 Rajab. Ada pula yang mengatakan bahwa itu terjadi pada 25 Rajab. Namun itu semua tidaklah shahih.ā
š Abu Syamah mengatakan:
āSebagian orang menceritakan bahwa Isroā Miāroj terjadi di bulan Rajab. Namun para pakar Jarh wa Taādil (pengkritik perowi hadits) menyatakan bahwa klaim tersebut adalah suatu kedustaan.ā
(Al Bidaā Al Hawliyah, 274)
Setelah kita mengetahui bahwa penetapan Isroā Miāroj sendiri masih diperselisihkan, lalu bagaimanakah hukum merayakannya?
š Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan:
āTidak dikenal dari seorang dari ulama kaum muslimin yang menjadikan malam Isroā memiliki keutamaan dari malam lainnya, lebih-lebih dari malam Lailatul Qadr. Begitu pula para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik tidak pernah mengkhususkan malam Isroā untuk perayaan-perayaan tertentu dan mereka pun tidak menyebutkannya. Oleh karena itu, tidak diketahui tanggal pasti dari malam Isroā tersebut.ā
(Zaadul Maāad, 1/54)
⢠Begitu pula Syaikhul Islam mengatakan:
āAdapun melaksanakan perayaan tertentu selain dari hari raya yang disyariāatkan (yaitu idul fithri dan idul adha, pen) seperti perayaan pada sebagian malam dari bulan Rabiāul Awwal (yang disebut dengan malam Maulid Nabi), perayaan pada sebagian malam Rojab (perayaan Isroā Miāroj), hari ke-8 Dzulhijjah, awal Jumāat dari bulan Rojab atau perayaan hari ke-8 Syawal -yang dinamakan orang yang sok pintar (alias bodoh) dengan Idul Abror (ketupat lebaran)-; ini semua adalah bidāah yang tidak dianjurkan oleh para salaf (sahabat yang merupakan generasi terbaik umat ini) dan mereka juga tidak pernah melaksanakannya.ā
(Majmuā Fatawa, 25/298)
š Ibnul Haaj mengatakan:
āDi antara ajaran yang tidak ada tuntunan yang diada-adakan di bulan Rajab adalah perayaan malam Isroā Miāroj pada tanggal 27 Rajab.ā
(Al Bidaā Al Hawliyah, 275)
Demikian pembahasan seputar perayaan Isroā Miāroj yang biasa dimeriahkan di bulan Rajab.
Semoga bisa memberikan pencerahan bagi pembaca sekalian. Hanya Allah yang memberi taufik.
ā Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal (RumayshoCom)
š° @Manhaj_salaf1
ā¢āāā¢ā¢ā¢āāāš»š š»āāāā¢ā¢ā¢āāā¢
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama GROUP MANHAJ SALAF
š® Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1
š± Whatshapp : 089665842579
š Web : www.dakwahmanhajsalaf.com
š· Instagram : bit.ly/Akhwat_Sallafiyah
š« Fanspage : fb.me/DakwahManhajSalaf1
Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. Ų¢Ł ŁŁŁŁ.